Langsung ke konten utama

Sabda Sang Buddha Tentang mensucikan orang lain

Kisah Upasaka Culakala
 
DHAMMAPADA XII : 165 

Culakala adalah seorang upasaka yang sangat mentaati peraturan uposatha, pada hari-hari tertentu dan tinggal sepanjang malam di Vihara Jetavana, untuk mendengarkan uraian Dhamma. Keesokan pagi harinya, ketika ia mencuci muka di kolam dekat vihara, beberapa pencuri meninggalkan seberkas barang curian di dekatnya. Pemilik barang melihat Culakala berada dekat barang-barangnya yang dicuri. Mengira Culakala adalah pencurinya, ia memukulnya dengan keras. Untunglah beberapa pelayan wanita yang datang untuk mengambil air dan menyatakan bahwa mereka mengenalinya, bahwa ia bukanlah pencuri. Kemudian Culakala dilepaskan.

Ketika Sang Buddha mendengar hal tersebut, Beliau berkata kepada Culakala, "Kamu dilepaskan tidak hanya karena pelayan-pelayan wanita berkata bahwa kamu bukanlah pencuri, tetapi juga karena kamu tidak mencuri dan oleh sebab itu kamu tidak bersalah. Barangsiapa yang berbuat jahat akan ke alam nereka (niraya), tetapi barangsiapa yang berbuat baik akan terlahir kembali di alam sorga (dewa) atau merealisir kebebasan mutlak (nibbana)". 

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 165 berikut:   

Oleh diri sendiri kejahatan dilakukan,  oleh diri sendiri pula seseorang menjadi suci.  Suci atau tidak suci tergantung pada diri sendiri.  Tak seorangpun yang dapat mensucikan orang lain. 

Upasaka Culakala mencapai tingkat kesucian sotapatti setelah khotbah Dhamma itu berakhir.

Artikel ini bagian dari kategori Kisah Dhammapada
Untuk kamu yang ingin membaca semua artikel, silakan download versi ebook ini, Kisah Dhammapada.pdf.

Artikel Populer