Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2018

Ini Enam Alam Dewa (devabhûmi) menurut Ajaran Buddha

Yang menyebabkan suatu makhluk / seseorang terlahir di alam dewa di keenam alam dewa lingkup-keindriaan / Kamadhatu  ( Catummaharajika, Tavatimsa, Yama, Tusita, Nimmanarati, Paranimmitavatti ),  maka ia harus berlatih dan menjalani hal berikut : 1. Mempunyai  “hiri”,  yaitu : Rasa malu untuk berbuat jahat. 2. Mempunyai  “ottapa”,  yaitu : Takut akan akibat perbuatan jahat. Saat menjadi manusia, maka seseorang harus berlatih / mempraktekkan dhamma dengan baik, maka ia akan terlahir di alam-alam Dewa lingkup-keindrian, ditunjang dengan  hiri  dan  ottapa . Disamping hal-hal itu, dengan berdoa kepada Dewa tertentu, dengan merenungkannya setiap saat, maka seseorang akan terlahir di alam surga tempat dewa tersebut berada. Inilah yang menyebabkan lahirnya agama-agama yang “menyandarkan” diri kepada suatu sosok Dewa atau Maha-Dewa sebagai  “Penolong”,  atau  “Juru-Selamat” nya. Bukan hal yang salah, tetapi hanya tidak akan pernah bisa membebaskan makhluk yang bersandar tersebut dari  “

Ini Penyebabkan suatu makhluk terlahir di alam Dugati atau empat alam menyedihkan

Ini Penyebabkan suatu makhluk terlahir di alam “Dugati” / empat alam menyedihkan Dugati terdiri dari empat (4) alam yang kesemuanya merupakan tempat hidup “yang menyedihkan”. Alam ini disebut juga “Empat Alam Kemerosotan” (Apâyabhûmi) . Istilah ‘apâyabhûmi’ terbentuk dari tiga kosakata, yakni ‘ apa ‘ yang berarti ‘tanpa, tidak ada’, ‘ aya ‘ yang berarti ‘kebajikan’, dan ‘ bhûmi ‘ yang berarti ‘alam tempat tinggal makhluk hidup’.  Apâyabhûmi  adalah suatu alam kehidupan yang tidak begitu ada kesempatan untuk berbuat kebajikan. Delapan jenis suciwan tidak akan terlahirkan di alam ini, dan tidak ada satu makhluk pun dalam alam ini yang mampu meraih kesucian dalam kehidupan sekarang. Alam ini juga sering disebut sebagai ‘ dugga-tibhûmi ‘. Yang menyebabkan suatu makhluk terlahir di alam “Dugati” / empat alam menyedihkan ( disebut juga  “apaya-bhumi”  ) adalah karena : 1. Tidak pernah Berdana ( bersedekah ) 2. Tidak menjaga Sila ( Moralitas : Setidaknya ada lima Sila yang harus

Inilah 3 Alam Asura yang disebut Roy Kiyoshi di Acara Karma ANTV

Inilah 3 Alam Asura yang disebut Roy Kiyoshi di Acara Karma ANTV Alam Iblis 'Asurakâya' terbentuk atas tiga kosakata, yaitu 'a' yang merupakan unsur pembalik, 'sura' yang berarti 'cemerlang, gemilang', dan 'kâya' yang berarti 'tubuh'. Namun, yang dimaksud dengan 'tak cemerlang' di sini bukanlah tidak adanya cahaya yang memancar dari tubuh, melainkan suatu kehidupan yang merana dan serba kekurangan sehingga membuat batin tidak berceria. Istilah 'asura' mungkin juga berasal dari kisah kejatuhan dari Surga Tâvatimsa [terkalahkan oleh Sakka dan pengikutnya] akibat minuman memabukkan (surâ). Sejak itu, mereka bersumpah untuk tidak meminumnya lagi. Karena sebelumnya pernah bertinggal di alam kedewaan, asurakâya kadangkala juga disebut sebagai 'pubbadevâ'. Asurakâya atau iblis terbagi menjadi tiga macam, yaitu: 1. iblis berupa dewa(deva-asurâ) 2. iblis berupa setan (peti-asurâ), 3. iblis berupa penghuni neraka (nira

Tingkatan Neraka Dalam Agama Buddha

Tingkatan Neraka Dalam Agama Buddha Alam Neraka 'Niraya' terbentuk atas dua kosakata, yaitu 'ni' yang berarti 'bukan, tidak ada' dan 'aya' yang berarti 'kebajikan, kebahagiaan, perkembangan'. Niraya atau neraka adalah suatu alam kehidupan yang penuh derita dan siksaan, tanpa kesempatan untuk berbuat kebajikan, tanpa kebahagiaan, tanpa perkembangan. Neraka dalam pandangan Agama Buddha bukanlah suatu alam kehidupan yang bersifat kekal. Apabila akibat buruk dari suatu kejahatan telah terlunasi, mereka yang terjatuh ke dalam neraka akan dapat terlahirkan kembali di alam-alam lain yang lebih tinggi tergantung perbuatan-perbuatan lain yang pernah mereka lakukan sepanjang kehidupan-kehidupan lampau. Konon dikisahkan bahwa Mallikâ, yang pernah melakukan perzinahan dengan seekor anjing, berada dalam alam neraka hanya dalam waktu tujuh hari. (Mallikâ adalah permaisuri kesayangan Raja Pasenadi Kosala). Atas kematiannya, raja bertanya kepada Sang Buddha ke

Jenis Makluk Alam Peta yang disebutkan Roy Kiyoshi di Acara Karma ANTV

Jenis Makluk Alam Peta yang disebutkan Roy Kiyoshi di Acara Karma ANTV Suatu alam disebut Peta-Bhumi (alam setan), karena makhluk yang diam di alam ini jauh dari kesenangan dan kebahagiaan. Makhluk Setan ini terbagi dalam beberapa kelompok, diantaranya terdapat kelompok-kelompok setan yang disebut PETA 4, PETA 12 dan PETA 21 sebagai tertulis di bawah ini : PETA 4  (terdapat dalam Kitab Petavatthu-Atthakatha) 1. Paradattupajivika-Peta : Setan yang memelihara hidupnya dengan memakan makanan yang disuguhkan orang dalam upacara sembahyang. 2. Khupapipasika-Peta: Setan yang selalu lapar dan haus. 3. Nijjhamatanhika-Peta: Setan yang selalu kepanasan. 4. Kalakancika-Peta: Setan yang sejenis Asura. Penjelasan : Hanya Paradattupajivika-Peta saja yang dapat menerima makanan yang diberikan orang dalam upacara sembahyang serta kiriman jasa dari keluarga. Para Bodhisattva, jika terlahir menjadi setan, akan menjadi Paradattupajivika-Peta, dan tidak akan menjadi setan (peta