Langsung ke konten utama

Pindah Agama Menurut Agama Buddha

Kejadian pindah agama sering tampak dalam kehidupan masyarakat kehari-hari. Seorang umat Buddha karena berbagai hal kemudian menjadi umat agama lain. Demikian pula sebaliknya, mereka yang semula bukan Buddhis kemudian memilih Agama Buddha sebagai pedoman hidupnya. Dalam pandangan Buddhis, seseorang memutuskan untuk pindah agama adalah hal yang sangat wajar. Apalagi dalam Dhamma diajarkan bahwa segala sesuatu tidak kekal. Pindah agama adalah bukti ketidakkekalan dalam diri seseorang. Hal terpenting dalam pemilihan agama adalah kecocokan.

Dengan demikian, diharapkan ketika seseorang telah menganut suatu agama, ia hendaknya berperilaku yang baik. Kalau bisa, ia berperilaku jauh lebih baik daripada sebelumnya. Perubahan perilaku yang positif ini akan mengkondisikan masyarakat dan lingkungannya menghormati dirinya serta agama yang ia anut. Jika seseorang setelah memilih agama tertentu kemudian perilakunya menjadi lebih buruk dari sebelumnya serta ia menjadi figur yang menakutkan lingkungannya, maka sikap seperti ini sesungguhnya menunjukkan bahwa orang tersebut tidak mampu menghargai dirinya sendiri maupun agama yang ia anut. Jadi, apapun agama yang dianut seseorang, ia hendaknya menjadikannya sebagai pedoman hidup agar ia menjadi lebih baik serta menjadi sumber kebahagiaan untuk lingkungan tempat ia bertinggal. 

Artikel Populer