Dalam pengertian Buddhis, jodoh dapat disetarakan dengan ikatan kamma yang dimiliki sejak kehidupan sebelumnya. Paling tidak ada dua jenis ikatan kamma yaitu ikatan kamma berdasarkan kebencian ataupun kecintaan. Ikatan kamma yang berdasarkan kebencian akan menghasilkan hubungan yang sering cekcok namun dapat berjalan bersama untuk waktu yang lama sampai ikatan kamma tersebut selesai. Sebaliknya, ikatan kamma berdasar kecintaan akan menghasilkan hubungan yang penuh perhatian dan kasih sayang sampai ikatan kamma yang mendukung selesai.
Ketika bertemu dengan orang yang cocok, namun akhirnya belum bisa berpacaran, kalau hal ini terjadi beberapa kali, maka kiranya perlu mencari alasan yang lebih nyata tentang masalah tersebut. Coba usaha bertanya lewat orang lain kepada para pria yang menjauh tersebut. Mungkin saja, ada perilaku atau ucapan bahkan penampilan yang harus diperbaiki agar tidak menjadi penyebab para pria menjauh. Kadang melalui fihak ketiga, para pria itu mungkin akan berkata jujur sehingga membantu perbaikan diri sehingga lebih mudah mendapatkan pacar di kesempatan lain.
Selain memperbaiki kualitas diri, kiranya juga perlu upaya meningkatkan kamma baik agar membuahkan kebahagiaan sesuai harapan yaitu mendapatkan pasangan hidup.
Secara tradisi yang berkembang dalam masyarakat, seseorang yang sulit mendapatkan pasangan hidup hendaknya sering melakukan pelepasan mahluk ke habitatnya. Carilah mahluk yang dijual di pasar dan biasa di masak untuk dimakan, misalnya belut atau ikan. Belilah dalam jumlah genap karena genap melambangkan pasangan. Lepas secara berkala dalam waktu beberapa bulan sambil terus mengucapkan tekad : “Semoga dengan sering melepaskan mahluk, saya pun terlepas dari kesulitan mendapatkan pasangan hidup. Semoga semua mahluk selalu hidup berbahagia.”
Kadang, dengan sering melepas mahluk tanpa harus melakukan pantang makanan maupun perilaku apapun juga, ditambah dengan perubahan penampilan fisik serta perbaikan perilaku maupun ucapan, pasangan hidup dapat lebih mudah diperoleh walaupun tanpa mengubah pak ji yang dikatakan kurang baik tersebut. Karena dalam pengertian Buddhis, perubahan perilaku dengan upaya terus menerus menambah kamma baik dapat memperbaiki bahkan mengubah hal-hal buruk yang mungkin sudah dibawa sejak lahir.
Adapun jodoh, walaupun semua sudah merupakan ikatan kamma, tentunya juga perlu diperjuangkan. Bukan hanya dinanti secara pasif. Bagaikan makanan yang sudah tersedia di atas meja, juga perlu usaha untuk menyendok dan memasukkan ke dalam mulut. Tidak bisa makanan itu otomatis masuk ke perut dan membuat kenyang.
https://samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/tanya-jawab-dengan-bhikkhu-uttamo-02/