Ada anggapan bahwa vihara sama dengan kelenteng. Sebenarnya, dimana letak perbedaan di antara keduanya itu?
Memang pada umumnya orang menganggap kelenteng sama dengan vihara atau vihara sama dengan kelenteng. Tetapi, seorang umat Buddha hendaknya menganggap suatu tempat ibadah sebagai vihara jika hal-hal berikut ini dipenuhi:
Kebanyakan kelenteng tidak dapat disebut sebagai vihara karena tidak memenuhi syarat-syarat tersebut. Selain itu, ada juga kelenteng yang digunakan untuk menyimpan abu leluhur golongan masyarakat tertentu.
Memang pada umumnya orang menganggap kelenteng sama dengan vihara atau vihara sama dengan kelenteng. Tetapi, seorang umat Buddha hendaknya menganggap suatu tempat ibadah sebagai vihara jika hal-hal berikut ini dipenuhi:
1. | Di tempat itu harus ada patung Sang Buddha (Budharupang) di bagian tempat yang terhormat. |
2. | Di tempat itu harus ada dhammasala atau tempat untuk berkhotbah dan berkebaktian. |
3. | Di tempat itu harus ada kuti atau tempat penginapan untuk para bhikkhu. |