Bagaimana arwah orang yang telah meninggal dunia itu dapat memperoleh makanan dan di mana ia bertempat tinggal kelak?
Dari ruang tanya jawab, saya mengetahui bahwa sajian hidangan dan pembakaran rumah-rumahan dan benda sejenisnya sebagai persembahan bagi orang yang meninggal dunia tidaklah membawa manfaat. Bagaimana arwah orang yang telah meninggal dunia itu dapat memperoleh makanan dan di mana ia bertempat tinggal kelak?
Pertanyaan Anda ini cukup menarik. Jika Anda ingin memperoleh jawaban menurut pandangan agama Buddha, maka berikut ini adalah jawabannya.
Orang yang telah meninggal dunia akan terlahir kembali di suatu alam kehidupan sesuai dengan karma atau perbuatannya. Jika selama hidupnya ia banyak berbuat baik, ia akan bertumimbal lahir di alam manusia atau alam dewa atau alam Brahma. Jika selama hidupnya ia berbuat jahat, ia akan bertumimbal lahir di alam Apaya (alam yang menyedihkan).
Di alam kehidupan yang baru itu (alam dewa atau alam Brahma), ia akan memperoleh makanan sesuai dengan kondisi kehidupannya. Ia tidak lagi membutuhkan makanan seperti kita yang masih hidup di alam manusia ini. Tempat tinggal di alam dewa atau alam Brahma sangat bagus dan menakjubkan, sulit dibayangkan. Tetapi, bila ia bertumimbal lahir di alam Apaya, ia sering mengalami kelaparan, kehausan dan kesakitan; makanannya sangat menyedihkan dan tidak sama dengan makanan Brahma.
Jadi pembakaran rumah-rumahan atau mobil-mobilan dan sejenisnya untuk orang yang telah meninggal dunia sebenarnya tidak bermanfaat, hanya menghamburkan uang ratusan ribu tidak pada tempatnya. Alangkah baknya uang tersebut didanakan kepada fakir miskin atas nama orang yang meninggal dunia disertai doa-doa suci untuk yang meninggal dunia. Kalau kekuatan karma lain tidak mencegah tentunya pahalanya dapat diterima oleh yang meninggal dunia dan membantunya bertumimbal lahir pada alam kehidupan yang lebih baik.
Pertanyaan Anda ini cukup menarik. Jika Anda ingin memperoleh jawaban menurut pandangan agama Buddha, maka berikut ini adalah jawabannya.
Orang yang telah meninggal dunia akan terlahir kembali di suatu alam kehidupan sesuai dengan karma atau perbuatannya. Jika selama hidupnya ia banyak berbuat baik, ia akan bertumimbal lahir di alam manusia atau alam dewa atau alam Brahma. Jika selama hidupnya ia berbuat jahat, ia akan bertumimbal lahir di alam Apaya (alam yang menyedihkan).
Di alam kehidupan yang baru itu (alam dewa atau alam Brahma), ia akan memperoleh makanan sesuai dengan kondisi kehidupannya. Ia tidak lagi membutuhkan makanan seperti kita yang masih hidup di alam manusia ini. Tempat tinggal di alam dewa atau alam Brahma sangat bagus dan menakjubkan, sulit dibayangkan. Tetapi, bila ia bertumimbal lahir di alam Apaya, ia sering mengalami kelaparan, kehausan dan kesakitan; makanannya sangat menyedihkan dan tidak sama dengan makanan Brahma.
Jadi pembakaran rumah-rumahan atau mobil-mobilan dan sejenisnya untuk orang yang telah meninggal dunia sebenarnya tidak bermanfaat, hanya menghamburkan uang ratusan ribu tidak pada tempatnya. Alangkah baknya uang tersebut didanakan kepada fakir miskin atas nama orang yang meninggal dunia disertai doa-doa suci untuk yang meninggal dunia. Kalau kekuatan karma lain tidak mencegah tentunya pahalanya dapat diterima oleh yang meninggal dunia dan membantunya bertumimbal lahir pada alam kehidupan yang lebih baik.