Adalah merupakan kamma yang luar biasa baik apabila sebagai anak mampu mengenalkan Buddha Dhamma kepada orangtua. Bahkan disebutkan dalam Dhamma, jasa kebajikan anak mengenalkan Dhamma kepada orangtua ini melebihi jasa kebajikan yang dapat dilakukan anak dengan menggendong kedua orangtua kemanapun ia pergi selama seratus tahun ! Sungguh kebajikan yang tiada tara. Oleh karena itu, umat Buddha hendaknya selalu berusaha mengenalkan Buddha Dhamma kepada orangtua masingmasing. Dengan demikian, anak mengkondisikan orangtua mencapai kebebasan dari ketamakan, kebencian maupun kegelapan batin dalam kehidupan ini maupun kehidupankehidupan yang selanjutnya.
Agar orangtua mengenal Dhamma, kondisikan mereka terlebih dahulu mendengarkan Dhamma di rumah sebelum mengajak mereka ke vihara terdekat. Artinya, bawalah berbagai pembabaran Dhamma ke dalam rumah dalam bentuk CD, VCD maupun DVD ceramah Dhamma yang begitu mudah diperoleh di bursa vihara terdekat. Dengan sering memperdengarkan berbagai media pembabaran Dhamma tersebut, sedikit demi sedikit, orangtua tentunya akan bisa mengenal Dhamma. Mungkin, dari sepuluh uraian Dhamma yang telah diperdengarkan, ada satu atau dua topik yang berkenan di pikiran orangtua sehingga mengkondisikan mereka mengubah perilaku menjadi lebih baik. Kiranya, perubahan perilaku yang sedikit inipun jauh lebih baik daripada orangtua tidak mengenal Dhamma sama sekali. Selain itu, carilah umat Buddha yang disegani dan dihormati orangtua. Mintalah kepadanya untuk menerangkan dasar-dasar penerapan Agama Buddha dalam kehidupan sehari-hari. Biasanya, seseorang akan mendengarkan nasehat maupun saran-saran dari orang yang ia anggap lebih mengerti. Adapun terhadap anak, orangtua sering menganggapnya tidak lebih mengerti daripada dirinya sendiri. Inilah penyebab orangtua sulit mendengarkan nasehat anak walaupun ada kebenaran dalam nasehat tersebut.
Namun, dari semua upaya mengenalkan Dhamma kepada orangtua seperti yang telah diterangkan di atas, hal yang terpenting yang harus dilakukan anak adalah menunjukkan bukti manfaat Ajaran Sang Buddha dalam kehidupan sehari-hari. Artinya, seseorang setelah mengenal Dhamma, ia hendaknya dapat mengubah sikap dan sifat buruknya. Ia yang semula pemarah menjadi lebih sabar. Ia yang semula pendendam menjadi lebih pemaaf dst. Melihat perubahan sifat baik serta perilaku anak yang sesuai Dhamma, orangtua akan terdorong untuk lebih bersemangat mempelajari Dhamma. Kondisi seperti inilah anak dapat disebut telah berhasil mengenalkan Dhamma kepada orangtua.
Sumber : Tanya Jawab Bhikkhu Uttamo.Pdf
Agar orangtua mengenal Dhamma, kondisikan mereka terlebih dahulu mendengarkan Dhamma di rumah sebelum mengajak mereka ke vihara terdekat. Artinya, bawalah berbagai pembabaran Dhamma ke dalam rumah dalam bentuk CD, VCD maupun DVD ceramah Dhamma yang begitu mudah diperoleh di bursa vihara terdekat. Dengan sering memperdengarkan berbagai media pembabaran Dhamma tersebut, sedikit demi sedikit, orangtua tentunya akan bisa mengenal Dhamma. Mungkin, dari sepuluh uraian Dhamma yang telah diperdengarkan, ada satu atau dua topik yang berkenan di pikiran orangtua sehingga mengkondisikan mereka mengubah perilaku menjadi lebih baik. Kiranya, perubahan perilaku yang sedikit inipun jauh lebih baik daripada orangtua tidak mengenal Dhamma sama sekali. Selain itu, carilah umat Buddha yang disegani dan dihormati orangtua. Mintalah kepadanya untuk menerangkan dasar-dasar penerapan Agama Buddha dalam kehidupan sehari-hari. Biasanya, seseorang akan mendengarkan nasehat maupun saran-saran dari orang yang ia anggap lebih mengerti. Adapun terhadap anak, orangtua sering menganggapnya tidak lebih mengerti daripada dirinya sendiri. Inilah penyebab orangtua sulit mendengarkan nasehat anak walaupun ada kebenaran dalam nasehat tersebut.
Namun, dari semua upaya mengenalkan Dhamma kepada orangtua seperti yang telah diterangkan di atas, hal yang terpenting yang harus dilakukan anak adalah menunjukkan bukti manfaat Ajaran Sang Buddha dalam kehidupan sehari-hari. Artinya, seseorang setelah mengenal Dhamma, ia hendaknya dapat mengubah sikap dan sifat buruknya. Ia yang semula pemarah menjadi lebih sabar. Ia yang semula pendendam menjadi lebih pemaaf dst. Melihat perubahan sifat baik serta perilaku anak yang sesuai Dhamma, orangtua akan terdorong untuk lebih bersemangat mempelajari Dhamma. Kondisi seperti inilah anak dapat disebut telah berhasil mengenalkan Dhamma kepada orangtua.
Sumber : Tanya Jawab Bhikkhu Uttamo.Pdf