Dunia kita sebagai sesuatu yang tercipta pada suatu waktu nanti tentu akan hancur. Kehancuran dunia itu disebut kiamat, yang ditandai dengan terjadinya keadaan alam yang makin memburuk. Dalam agama Buddha tidak disebutkan kapan akan terjadi kehancuran itu.
Segala sesuatu yang tercipta tidak kekal adanya
Apabila dengan kebijaksanaan orang dapat melihat hal ini
Maka ia akan merasa jemu dengan penderitaan
Inilah Jalan yang membawa pada kesucian
(Dhammapada 277)
Maka akan datanglah waktunya bahwa dunia yang perkasa ini akan dilahap oleh api, musnah, dan tidak ada lagi.
Tetapi hal ini bukan berarti akhir penderitaan bagi makhluk-makhluk yang digelapkan oleh Avijja dan dibelenggu oleh Tanha berlari berputar-putar dalam lingkaran tumimbal lahir.
Demikian sabda-Ku.
(S.XXII)
Catatan : Agama Buddha mengajarkan bahwa segala sesuatu yang tercipta akan lenyap kembali. Alam semesta yang kita diami ini adalah sesuatu yang tercipta, maka pada suatu waktu akan lenyap kembali untuk digantikan dengan alam semesta yang baru
Segala sesuatu yang tercipta tidak kekal adanya
Apabila dengan kebijaksanaan orang dapat melihat hal ini
Maka ia akan merasa jemu dengan penderitaan
Inilah Jalan yang membawa pada kesucian
(Dhammapada 277)
Maka akan datanglah waktunya bahwa dunia yang perkasa ini akan dilahap oleh api, musnah, dan tidak ada lagi.
Tetapi hal ini bukan berarti akhir penderitaan bagi makhluk-makhluk yang digelapkan oleh Avijja dan dibelenggu oleh Tanha berlari berputar-putar dalam lingkaran tumimbal lahir.
Demikian sabda-Ku.
(S.XXII)
Catatan : Agama Buddha mengajarkan bahwa segala sesuatu yang tercipta akan lenyap kembali. Alam semesta yang kita diami ini adalah sesuatu yang tercipta, maka pada suatu waktu akan lenyap kembali untuk digantikan dengan alam semesta yang baru